\Anda harus bertanya-tanya mengapa (kira-kira 100) ilmuwan terkenal dunia tewas secara misterius baru-baru ini. Sebagian dari mereka sedang bekerja bagi kesejahetraan umat manusia dengan melakukan penelitian untuk menemukan alat-alat yang dapat menghadang senjata biologi dan membantu menolong orang-orang dari kejahatan senjata penghancur massal itu. Sebagian lagi dari mereka memang tidak.
2. Lee Jong-woo Meninggal dunia 22 Mei 2006, disebabkan adanya gumpalan darah pada otaknya (caused by a blood cuts in his brain). Lee memimpin perjuangan organisasinya untuk melawan ancaman global flu burung, AIDS, dan penyakit-penyakit menular lainnya. Menjadi Direktur Jenderal WHO sejak 2003, Lee adalah pejabat internasional ternama di negaranya. Seorang Korea Selatan yang ramah, yang senang menyegarkan acara konferensi persnya dengan guyonan-guyonan, sangat atletis dan tidak memiliki riwayat sakit. Ia berusia 61 tahun ketika meninggal dunia.
3. Leonid Strachunsky Meninggal dunia 8 Juni 2005 setelah dihajar di bagian kepala dengan botol sampanye. Strachunsky spesialis dalam menciptakan mikroba “yang resisten” teradap senjata biologi. Strachunsky ditemukan tewas di kamar hotelnya di Moskow, di mana ia baru saja tiba dari Smolensk menuju Amerika Serikat. Para penyelidik berspekulasi bahwa pembunuhan Strachunsky berkaitan dengan wabah Hepatitis A yang menimpa 500 orang Rusia di wilayah Tver dan telah mencapai Smolensk, dan sebagian percaya bahwa hal itu disebabkan oleh senjata biologi.
4. Robert J. Lull Meninggal dunia 19 Mei 2005 pada usia 66 tahun “karena tusukan yang banyak”. Lepas dari masalah hilangnya kendaraang Lull dan pencurian kartu kreditnya, Inspektur bagian pembunuhan, Holly Pera, mengatakan bahwa para penyelidik menganggap bahwa motif perampokan bukanlah satu-satunya motif terbunuhnya Lull. Dia mengatakan bahwa seorang perampok umumnya akan mengambil lebih banyak lagi benda-benda berharga di rumah korban ketimbang apa yang telah diambil oleh pembunuhnya. Lull adalah seorang kepala bidang obat-obatan nuklir di San Fransisco General Hospital sejak 1990 dan juga seorang profesor radiologi di UCSF. Ia adalah mantan Kepala the American College of Nuclear Physicians dan the San Fransisco Medical Society dan juga bertindak sebagai editor jurnal masyarakat medis, San Fransisco Medicine, sejak 1997 hingga 1999. Lee Lull mengatakan bahwa mendiang suaminya adalah seorang pendukung kekuatan nuklir dan senang mendiskusikan posisi politiknya.
5. Todd Kauppila Meninggal dunia 8 Mei 2005, di Rumah Sakit Los Alamos, dan menurut kantor penguji kesehatan negara bagian disebabkan oleh hemorrhagic pancreatitis. Fotonya tidak tersedia karena sifat pekerjaannya yang sangat rahasia. Kematiannya terjadi dua hari setelah ia secara luas menyatakan kemgembiraannya atas perginya direktur laboratorium. Kauppila sebelumnya dipecat oleh Direkturnya, Pete Nanos, pada 23 September 2004, karena skandal keamanan yang kemudian diketahui direkayasa untuk memfitnahnya dan diketahui smaa sekali tidak benar (kejadian yang aneh untuk seorang karyawan yang berharga). Ia berusia 41 tahun saat meninggal.
6. David Banks Meninggal dunia 8 Mei 2005; bertempat tinggal di North Queensland. Ia tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat bersama 14 lainnya. Tidak ada bukti kesalahan mekanis dan perekam pesawat turbo berkursi 15 ini ‘secara misterius’ dimatikan dan tidak dapat memberikan data (ini bukanlah prosedur penerbangan yang normal). Pada saat kematiannya, ia baru berusia 55 tahun. Banks dikenal sebagai seorang Agro Genius yang telah menciptakan perangkap nyamuk bagi sapi. Banks adalah ilmuwan utama dengan otoritas karantina, Biosecurity Australia, dan sangat terlibat dalam usaha menjaga orang-orang Australia dari penyakit-penyakit dan hama-hama yang tidak diharapkan. Sebagian besar hasil pekerjaan Dr. Banks berhubungan dengan pencegahan penyakit-penyakit yang berpotensi menghancurkan agar tidak masuk ke Australia.
7. Dr. Douglas James Passaro Meninggal dunia 18 April 2005 karena sebab yang “tidak diketahui” di Oak Park, Illinois. Dr. Passaro adalah seorang ahli epidemiologi yang cemerlang yang ingin membuka rahasia bakteri berbentuk spiral yang menyebabkan penyakit-penyakit perut. Ia seorang profesor yang menantang siswa-siswanya dengan latihan bioterorisme yangs esungguhnya. Pada saat meninggal, ia baru saja berusia 43 tahun.
8. Geetha Angara Meninggal dunia 8 Februari. Seorang ahli kimia yang pernah hilang ini ditemukan tewas di dalam sebuah tangki di kawasan pengolahan air di Totowa, New Jersey. Angara, 43 tahun, berasal dari Holmdel, terakhir kali terlihat pada malam 28 Februari melakukan pengujian kualitas air di kawasan Passaic Valley Water Commission di Totowa, di mana ia telah mengabdi selama 12 tahun. Para penyelam menemukan tubuhnya di dalam dasar tangki kosong sedalam 35 kaki. Para penyelidik percaya bahwa kematiannya merupakan aksi bunuh diri. Angara seorang ahli kimia yang meraih gelar doktor dari Universitas New York, menikah dan memiliki tiga orang anak.
9. Jeong H. Im Meninggal dunia 7 Januari 2005. Seorang Korea, Jeong H. Im, tewas karena tusukan yang bertubi-tubi di dadanya sebelum para pemadam kebakaran menemukan tubuhnya di bagasi sebuah mobil yang sedang terbakar, di garasi Maryland Avenue lantai tiga. Jeong adalah seorang pensiunan profesor asisten peneliti di Universitas Missouri/Columbia dan seorang ahli kimia protein utama. “Seorang yang dicurigai” digambarkan oleh polisi menggunakan semacam topeng, kemungkinan topeng pelukis, terlihat di sekitar wilayah garasi Maryland Avenue sekitar waktu kematiannya. Pada saat kematiannya, ia berusia 72 tahun.
10. Darwin Kenneth Vest Lahir pada 22 April 1951. Ia seorang ahli entomologis terkenal, seorang ahli di bidang hobo spiders (laba-laba hobo) dan laba-laba beracun lainnya, serta ular. Darwin menghilang secara misterius pada suatu pagi 3 Juni 1999, pada saat ia sedang berjalan-jalan pagi di Downtown Idaho Falls, Idaho, USA. Keluarga beranggapan suatu tindakan curang berada di balik menghilangnya. Suatu perayaan dilakukan di Idaho Falls dan Moskow untuk memperingati satu tahun hilangnya. Dalam acara tersebut diperlihatkan hasil-hasil kerjanya dan surat-surat terima aksih dari anak-anak dan guru-guru. Darwin dinyatakan meninggal dunia secara hukum pada minggu pertama bulan Maret 2004.
11. Taleb Ibrahim al-Daher Meninggal dunia 21 Desember 2004. Al-Daher adalah seorang ilmuwan nuklir yang ditembak hingga tewas oleh seorang penembak tak dikenal. Ia sedang dalam perjalanan ke kantornya di Diyala University saat seseorang menembak ke arah mobilnya saat menyeberangi jembatan di Baqouba, 57 km sebelah timur daya Baghdad. Kendaraannya keluar dari jembatan dan masuk ke sungai Khrisan. Al-Daher yang merupakan seorang profesor di sebuah universitas lokal, dipindahkan dari mobil yang tenggelam, dilarikan ke rumah sakit Baqouba, dan dinyatakan meninggal dunia.
12. John R. La Montagne Meninggal dunia 2 November 2004 saat berada di Meksiko, pertama kali dinyatakan meninggal tanpa sebab; selanjutnya kematiannya disebut sebagai akibat dari emboli paru-paru. Dr. Montagne Ph.D. adalah kepala unit Penyakit-penyakit Menular AS di bawah Tommie Thompson (Deputi Direktur). Ia ahli di bidang program kerja AIDS, Mikrobiologi, dan penyakit-penyakit menular.
13. Matthew Allison Meninggal dunia 13 Oktober 2004 karena ledakan fatal pada mobil yang diparkir di Osceola County, Florida Wal Mart store. Ia berusia 32 tahun. Ini bukan suatu kecelakaan, para saksi mengatakan bahwa Allison meninggalkan toko pada pukul sekitar 11 malam dan memasuki mobilnya yang kemudian meledak. Para penyelidik mengatakan bahwa mereka menemukan log Duraflame dan kaleng-kaleng gas propane di kursi depan. Allison memperoleh gelar sebagai ahli biologi molekuler dan bioteknologi.
14. Profesor John Clark Meninggal dunia 12 Agustus 2004. Ia ditemukan tergantung di rumah peristirahatannya. Ia seorang ahli dalam ilmu-ilmu hewan dan bioteknologi di mana ia menciptakan suatu teknik untuk modifikasi genetika binatang ternak. Hasil kerjanya mengarahkan pada kelahiran Dolly the sheep pada tahun 1999, binatang pertama yang dihasilkan dari pengkloningan ternak dewasa. Ia adalah kepala laboratorium yang menciptakan Dolly sheep.
15. Dr. John Badwey Meninggal dunia 21 Juli 2004. Dr. Badwey adalah seorang ilmuwan dan secara tak sengaja menjadi politisi. Ia menentang program pembuangan kotoran melalui saluran air, yang dapat membuat manusia terkena kotoran. Secara tiba-tiba dan misterius, ia menderita gejala-gejala yang mirip pneumonia dan meninggal dunia dua minggu kemudian. Dr. Badwey adalah seorang ahli biokimia di Sekolah Kedokteran Harvard, dengan spesialisasi penyakit-penyakit menular.
16. Dr. Bassem al-Mudares Meninggal dunia 21 Juli 2004. Tubuhnya yang telah termutilasi ditemukan di kota Samarra, Irak. Dia seorang doktor kimia dan mengalami siksaan sebelum dibunuh. Dia adalah seorang karyawan perusahaan kimia yang memiliki gelar doktor.
17. Profesor Stephen Tabet Meninggal dunia 6 Juli 2004, disebabkan oleh suatu kondisi penyakit yang tidak dikenal. Ia adalah seorang asisten profesor dan ahli epidemiologi di Universitas Washington. Dr. Tabet adalah seorang dokter HIV terkenal dan seorang peneliti yang bekerja dengan para pasien HIV dalam percobaan vaksinasi klinis bagi HIV Vaccine Trials Network (Jejaring Percobaan Vaksin HIV).
18. Dr. Larry Bustard Meninggal dunia 2 Juli 2004 karena sebab yang tidak diketahui (unknown causes). Ia adalah seorang ilmuwan Sandia di Departemen Energi yang membantu mengembangkan suatu spray untuk membersihkan gedung kongres dan wilayah-wilayah media saat terjadi ancamana anthrax tahun 2001. Ia bekerja di Sandia National Laboratories di Albuquerque. Sebagai seorang ahli dalam bidang bioterorisme, timnya menemukan suatu teknologi yang dapat digunakan untuk melawan zat-zat kimia dan biologi jahat.
19. Edward Hoffman Meninggal dunia 1 Juli 2004 karena sebab yang “tidak diketahui”. Hoffman adalah seorang profesor dan ilmuwan yang juga memegang posisi pimpinan di komunitas media UCLA. Ia berkarya untuk mengembangkan scanner PET manusia pertama pada tahun 1973 di Universitas Washington di St. Louis.
20. John Mullen Meninggal dunia 29 Juni 2004 karena diracuni sejumlah besar arsenik. Ia adalah seorang ahli ilmu fisika nuklir. Ia ilmuwan peneliti nuklir yang bekerja pada McDonell Douglas. Hasil penyelidikan polisi tidak menyebutkan bagaimana Mullen dapat terkena arsenik ataupun dari mana asal arsenik tersebut. Pada saat kematiannya, ia sedang bekerja secara kontrak dengan Boeing.
21. Dr. Assefa Tulu Meninggal dunia 24 Juni 2004. Dr. Tulu bergabung dengan departemen kesehatan pada tahun 1997 dan bekerja selama lima tahun sebagai satu-satunya ahli epidemiologi di daerahnya. Ia menciptakan suatu sistem yang dapat mendeteksi serangan bioteroris yang melibatkan virus-virus atau bakteri-bakteri. Tulu sering mengkoordinasikan usaha penyampaian keprihatinan atas kondisi kesehatan di Dallas County, seperti wabah virus Nil Barat beberapa tahun sebelumnya, dan bekerjasama dengan media untuk menginformasikan warga. Dr. Tulu ditemukan tertelungkup, tewas di kantornya. Ahli epidemiologi di Dallas County ini meninggal dunia karena serangan hemoragi.
22. Antonina Presnyakova Meninggal dunia 25 Mei 2004. Ia adalah seorang ilmuwan Rusia yang bekerja pada laboratorium senjata biologi di Siberia. Ia tewas setelah sebuah “kecelakaan” terkena jarum yang telah dicampur dengan Ebola. Para ilmuwan dan pejabat mengatakan bahwa kecelakaan tersebut telah menimbulkan keprihatinan mengenai keselamatan, kemananan, dan kerahasiaan di State Research Center of Virology and Biotechnology (Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi milik Negara Bagian), yang dikenal dengan sebutan Vector, di mana pada era Soviet mengkhususkan pada mengubah virus-virus mematikan menjadi senjata-senjata biologi. Selama ini Vector merupakan penerima bantuan utama dalam program Amerika.
23. Dr. Eugene Mallove Meninggal dunia 14 Mei 2004. Hasil otopsi menyebutkan bahwa Mallove tewas akibat hantaman-hantaman benda tumpul di kepala dan lehernya. Ia ditemukan di ujung jalan masuk rumahnya. Ia sangat dikenal atas pengetahuannya mengenai fusi dingin. Ia baru saja mempublikasikan sebuah “surat terbuka” yang menggambarkan hasil dan tujuan dari pekerjaannya selama 15 tahun di bidang “penelitian energi baru”. Dr. Mallove yakin bahwa hanya masalah bulan, sampai dunia dapat melihat adanya alat energi bebas. (Tentunya Bush dan teman-temannya yang kaya itu tidak ingin alat ini terjual di pasaran)
24. William T. McGuire Ditemukan tewas pada 5 Mei 2004 pada usia 39 tahun. Ia terakhir terlihat pada akhir April 2004. Tubuhnya ditemukan dalam tiga koper mengambang di teluk Chesapeake. Ia adalah profesor di New Jersey University dan seorang analis programer senior di New Jersey Institute of Technology di Newark. Ia terkenal sebagai salah seorang ahli mikrobiologi dunia dan ahli dalam pengembangan dan pengaturan fasilitas-fasilitas pengendalian biologi yang bertingkat-tingkat.
25. Mohammed Munim al-Izmerly Meninggal dunia April 2004. Profesor kimia Irak yang terpandang ini tewas pada masa tahanan Amerika akibat hantaman keras benda tumpul secara tiba-tiba di bagian kepalanya. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana ia tewas, tapi yang pasti seseorang telah menghantamnya dari belakang, mungkin dengan balok kayu, atau dengan pistol. Mayatnya muncul di rumah mayat dan sebab kematiannya dicatat sebagai possibly with a bar or a pistol. His battered corpse turnep up at Baghdad’s morgue and the cause of death was initially recorded sebagai “tekanan pada cabang syaraf otak”. Kemudian diketahui bahwa dokter-dokter AS telah melakukan pembukaan sepanjang 20 cm pada tengkoraknya.
26. Dr. Michael Patrick Kiley Meninggal dunia 24 Januari 2004. Dr. Kiley meninggal dunia akibat serangan jantung “besar”. Ia adalah seorang ahli Ebola dan Sapi Gila nomor satu di dunia. (Menarik untuk dicatat adalah ia memiliki hati yang baik, tapi kemudian hati itu “keluar”). Dr. Shope dan Dr. Kiley sedang bekerja untuk meng-upgrade laboratorium menjadi BSL4 di Laboratorium UTMB Galveston bagi Keamanan Dalam Negeri. Laboratorium tersebut harus cukup aman bagi patogen-patogen mematikan dari penyakit-penyakit tropikal dan menular yang baru ditemukan, maupun yang sudah berbentuk senjata biologi.
Siapapun manusia yang normal dan berpendidikan dapat melihat dengan jelas bahwa terlalu banyak ilmuwan dunia yang meninggal dalam keadaan-keadaan yang “aneh termasuk pembunuhan. Sebagian besar dari mereka yang meninggal dunia (catatan pribadi saya mencapai lebih dari 100 orang; maaf karena daftar tersebut melampaui kepasitas buku ini) dalam posisi keamanan yang tinggi, membuat senjata biologi, atau sedang bekerja untuk melindungi masyarakat dan negara-negara dari serangan biologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar