7 Keajaiban Dunia : Candi Borobudur

BOROBUDUR - UKIRAN INDAH BERSKALA BESAR

Setelah mengunjungi candi Budha terbesar di dunia, sangat mudah difahami mengapa tempat ini menjadi tujuan wisata utama di Indonesia. Daftar Tujuh Keajaiban Dunai telah berganti berulan kali dan sering kali Borobudur termasuk di dalamnya.UNESCO memasukkan bangunan ini dalam daftar Warisan Budaya Dunia pada 1991 dan berperan besar dalam mengembalikan kemegahan Borobudur.

Bangunan candi berbentuk piramid yang dibuat dari batu - batu besar, dibangun di atas bukit dikelilingi bukit dan lembah. Bangunan candi bertingkat mencerminkan tahapan pencerahan.

Pada teras bawah yang berbentuk segi empat, relief pada batu candi menceritakan tentang Sutra Budha. Seluruhnya terdapat  1,460 adegan.

Teras di atasnya berbentuk lingkaran dengan patung Buddha duduk dalam stupa. Relief pada teras ini jauh lebih sederhana, mencerminkan pencerahan jiwa.

504 patung Buddha duduk memandang alam sekitarnya dengan berbagai sikap tangan.

.

Puncak candi dihiasi satu stupa besar berdiameter hampir 10 meter. Sekarang tidak terdapat apapun di dalamnya, masih menjadi pertanyaan apakah keadaan ini merupakan keadaan yang sebenarnya atau bukan.

Ternyata masih terdapat satu teras yang tersembunyi pada dasar candi. Relief pada teras ini menggambarkan aneka bentuk angkara.

Borobudur menyajikan perpaduan indah seni arsitektur India dengan filosofi tradisional pada bangunan ibadahIndonesia. Dilihat dari atas, Candi Borobudur melukiskan bentuk Mandala, suatu penggambaran kosmos yang disajikan berulang sebagai suatu cara meditasi.

MENENGOK MASA LALU

Candi Borobudur dibangun oleh dinasti Sailendra antara 750 dan 842 AD. dibandingkan dengan berbagai bangunan ibadah lain di dunia, pembangunan candi ini sangat awal, sekitar 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja, 400 tahun sebelum katedral-katredal utama Eropa.

Pada masa itu dinasti Saliendra mendirikan sejumlah monumen, baik Hindu maupun Budha, bahkan terdapat juga candi yang menggabungkan simbol kedua ajaran.

Terabaikan pada sekitar 1100AD ketika kekuasan bergeser ke Jawa bagian barat, debu dari gunung berapi di sekitarnya menimbun Borobudur dan hutanpun berkembang dan menutupi candi.

Sir Thomas Stamford Raffles dianggap menemukan kembaliBorobudur pada 1814. Raffles, yang menghargai sejarah dan budaya, mengingatkan  dunia tentang keberadaan candi dan mengosongkan daerah ini, penebangan pohon dan penggalian candi.

1907 to 1911 dilakukan restorasi nyata dipimpin Theo Van Erp.

UNESCO dan pemerintah Indonesia melakukan pembangunan ulang candi melalui proyek renovasi besar-besaran tahun dari 1975 sampai 1983.

MENUJU BOROBUDUR

Borobudur terletak 40 km arah utara dari Yogyakarta, 7 km sebelah selatan Kota Magelang, Jawa Tengah.

Kami menyarankan anda untuk menyewa kendaraan atau hubungi Pusat Pelayanan Informasi yang setiap saat bisa mengantarkan anda mengunjungi candi Borobudur. Atau, anda juga dapat memanfaatkan transportasi umum atau layanan taxi.

Transportasi bus umum mungkin menjadi pengalaman tersendiri bagi anda. Bus reguler bisa melalui terminal bus Giwangan Yogyakarta dan turun di terminal Bus Borobudur dimana anda bisa jalan kaki 1 km atau naik becak maupun andong.

Tiket masuk selain untuk sun rise dapat dilayani di loket penjualan tiket.
Harga tiket masuk adalah sebagai berikut:

WISATAWAN DOMESTIK ATAU PEMEGANG KITAS, HARI BIASA	15 000 RUPIAH
WISATAWAN DOMESTIK ATAU PEMEGANG KITAS, AKHIR PEKAN	17 500 RUPIAH
WISATAWAN MANCA NEGARA	$15 US
WISATAWAN MANCA NEGARA DENGAN KARTU PELAJAR	$8 US