Membuat rumah ternyata bukan sekedar membangun secara fisik. Perlu dicerna lebih lanjut, bahwa posisi rumah maupun arah menghadap rumah sangat berpengaruh bagi kemajuan penghuninya. Menurut hongshui Jawa atau Pakuwon, ada aturan tertentu untuk menentukan arah pintu rumah yang baik.
Penentuan arah menghadap rumah, bagi masyarakat Jawa, merupakan hal yang sangat penting dalam membangun suatu rumah sebagai tempat tinggal. Secara garis besar, arah menghadap rumah yaitu menghadap ke utara, timur, selatan, dan arah barat.
Seperti halnya bangsa Cina, orang Jawa percaya bahwa arah menghadap rumah memiliki pengaruh atau dapat membawa keberuntungan maupun kesialan dalam hidupnya. Begitupun akan berpengaruh pada keluarganya.
Pada jaman dahulu dalam masyarakat Jawa hampir tidak dijumpai rumah menghadap ke barat dan demikian pula halnya yang menghadap ke arah timur. Rumah orang biasa (masyarakat umum, bukan bangsawan, red) pada umumnya menghadap ke arah utara atau ke selatan. Sedangkan arah menghadap ke timur khusus dipergunakan untuk keraton.
Setiap arah mata angin dipercayai ditunggu oleh dewa, dan oleh karena itu ada makna simbolis tertentu untuk penentuan arah menghadap rumah yang berdasarkan pada empat mata angin. Keempat arah mata angin yang dijaga oleh dewa tersebut adalah;
(1) Timur ditunggui oleh Maha Dewa,
(2) Barat ditunggui oleh Batara Yamadipati,
(3) Utara ditunggui oleh Batara Wisnu, dan
(4) Selatan ditunggui Batara Brahma
Dalam mitologi Jawa, Batara Yamadipati adalah dewa kematian. Sehingga bagi orang yang mempercayai, arah menghadap ke barat harus dihindari karena secara simbolik berarti sama dengan mengharap kematian.
Adapun cara menentukan arah menghadap rumah adalah dengan menjumlah neptu (hitungan) hari kelahiran dan pasaran orang yang akan membangun rumah. Ketentuannya adalah sebagai berikut :
(1) Jika jumlah neptunya 7, 8, 13, 18, arah rumah menghadap ke arah utara atau ke timur,
(2) Jika jumlah neptunya 9, 14 arah rumah harus menghadap ke selatan atau ke timur,
(3) Jika neptunya 10 arah rumah harus menghadap ke selatan atau barat,
(4) Jika jumlah neptunya 11, 15, 16 arah rumah harus menghadap ke barat, dan
(5) Jika jumlah neptunya 12, 17 arah rumah harus menghadap ke utara atau ke barat.
Neptu hari: Ahad = 5, Senin = 4, Selasa = 3, Rabu = 7. Kamis = 8, Jum’at = 6, Sabtu = 9.
Neptu pasaran:
Kliwon = 8, Legi = 5, Pahing = 9, Pon = 7. Misalnya Anda lahir pada ahad pahing, maka jumlah neptu menjadi (ahad = 5) + (pahing = 9) = 14.
Berdasarkan penghitungan neptu tersebut maka Anda sebaiknya memiliki rumah menghadap arah selatan atau ke timur. (*ast/berbagai sumber)
Penentuan arah menghadap rumah, bagi masyarakat Jawa, merupakan hal yang sangat penting dalam membangun suatu rumah sebagai tempat tinggal. Secara garis besar, arah menghadap rumah yaitu menghadap ke utara, timur, selatan, dan arah barat.
Seperti halnya bangsa Cina, orang Jawa percaya bahwa arah menghadap rumah memiliki pengaruh atau dapat membawa keberuntungan maupun kesialan dalam hidupnya. Begitupun akan berpengaruh pada keluarganya.
Pada jaman dahulu dalam masyarakat Jawa hampir tidak dijumpai rumah menghadap ke barat dan demikian pula halnya yang menghadap ke arah timur. Rumah orang biasa (masyarakat umum, bukan bangsawan, red) pada umumnya menghadap ke arah utara atau ke selatan. Sedangkan arah menghadap ke timur khusus dipergunakan untuk keraton.
Setiap arah mata angin dipercayai ditunggu oleh dewa, dan oleh karena itu ada makna simbolis tertentu untuk penentuan arah menghadap rumah yang berdasarkan pada empat mata angin. Keempat arah mata angin yang dijaga oleh dewa tersebut adalah;
(1) Timur ditunggui oleh Maha Dewa,
(2) Barat ditunggui oleh Batara Yamadipati,
(3) Utara ditunggui oleh Batara Wisnu, dan
(4) Selatan ditunggui Batara Brahma
Dalam mitologi Jawa, Batara Yamadipati adalah dewa kematian. Sehingga bagi orang yang mempercayai, arah menghadap ke barat harus dihindari karena secara simbolik berarti sama dengan mengharap kematian.
Adapun cara menentukan arah menghadap rumah adalah dengan menjumlah neptu (hitungan) hari kelahiran dan pasaran orang yang akan membangun rumah. Ketentuannya adalah sebagai berikut :
(1) Jika jumlah neptunya 7, 8, 13, 18, arah rumah menghadap ke arah utara atau ke timur,
(2) Jika jumlah neptunya 9, 14 arah rumah harus menghadap ke selatan atau ke timur,
(3) Jika neptunya 10 arah rumah harus menghadap ke selatan atau barat,
(4) Jika jumlah neptunya 11, 15, 16 arah rumah harus menghadap ke barat, dan
(5) Jika jumlah neptunya 12, 17 arah rumah harus menghadap ke utara atau ke barat.
Neptu hari: Ahad = 5, Senin = 4, Selasa = 3, Rabu = 7. Kamis = 8, Jum’at = 6, Sabtu = 9.
Neptu pasaran:
Kliwon = 8, Legi = 5, Pahing = 9, Pon = 7. Misalnya Anda lahir pada ahad pahing, maka jumlah neptu menjadi (ahad = 5) + (pahing = 9) = 14.
Berdasarkan penghitungan neptu tersebut maka Anda sebaiknya memiliki rumah menghadap arah selatan atau ke timur. (*ast/berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar