Selasa, 08 November 2011

Baalbek Great Ruins


Baalbek, atau kota Baal (nama dewa kaum Phoenician) adalah sebuah kota yang terletak 86 km dari Beirut, ibukota Lebanon. Di kota inilah terdapat peninggalan sejarah penting namun juga misterius, berkaitan dengan ukuran dan berat batu utuh yang digunakan sebagai bahan bangunan kuil-kuil Romawi kuno di sana.

Kota ini menjadi salah satu situs purbakala yang paling misterius di dunia..kenapa? pasalanya disana terdapat banyak-nya teka-teki yang belum berhasil terjawab. Salah satunya yang adalah bagaimana cara para pembangunnya memindahkan dan menyusun batu-batu balok berukuran 21,5 m x 4,2 m diperkirakan beratnya mencapai 1500 ton.(gedenya kira2 sebesar rumah tingkat3) Bagaimana cara mengangkat batu tersebut masih belum dikeahui. Bahkan ada peneliti yang menduga batu2 itu diangkut dengan alat anti gravitasi.







Batu-batu bangunan itu demikian besar bila dibandingkan dengan ukuran manusia modern. Dibentuk dengan halusdan rapi sebagai bagian-bagian bangunan yang megah dan artistik.

Candi2 di kompleks Baalbek sendiri terbagi dalam enam bagian, masing2 menpunyai struktur dan fungsi sendiri...




1.Bangunan gerbang depan (Propylaea)






2.Arena dan Altar Segi Enam (Hexagonal Court)










3. Arena dan Altar Agung (Great Court)








4.Kuil Dewa Matahari, Jupiter




5. Kuil Dewa Bacchus












6.Kuil Dewi Venus









Menurut sejarah

Awalnya Bal’beck di huni kaum Phoenician setelah itu di duduki oleh Bangsa yunani sekitar 323-64SM yang kemudian mengubah nama Ba’al menjadi Heilopolis (Kota Matahari) pada 64 SM. Kota yang menjadi koloni Romawi (Colonia Julia Augusta Felix Heliopolitana) pada mesa pemerintahan Julius Caesar, dan pada masa pendudukan Romawi inilah kuil2 batu raksasa ini didirikan yang di peruntukkan kepada dewa bangsa romawi kuno alias Jupiter.

Untuk menyelesaikan pembangunan kompleks candi, enam kaisar Roma membutuhkan waktu 300 tahun. Awalnya, Kaisar Augustus (abad pertama sebelum Masehi), membangun Candi Jupiter, dan diselesaikan Kaisar Nero. Pembangunan pintu gerbang depan (Propylaea), Arena dan Altar Agung (Great Court), Arena Segi Enam, Candi Bacchus dan Venus, dilakukan sejak Kaisar Hadrian, Severus Septimus, Antonius Pius, sampai Kaisar Caracalla pada abad ke-4.

Ketika pendudukan Arab tahun 748, kompleks candi ini dijadikan benteng dan dikuasai antara lain oleh Khalifah Ummayah dan Abbasiyah. Tahun 1759, Baalbek (Kota Dewa Matahari) di lembah nan subur itu, diguncang gempa hebat. Sempurnalah keruntuhan kompleks candi



Tentang Dewa Baal

Dewa Baal adalah dewa ciptaan para petani Kanaan yang tinggal di Lembah Bekaa. Awalnya mereka adalah orang-orang Amorit yang nomaden dan tinggal di Lembah Bekaa tahun 2300 SM. Baal adalah Dewa Matahari. Di kalangan orang Roma, Baal adalah Jupiter, sedang di kalangan orang Asiria/Suriah, Baal adalah Haddad.

Orang Suriah melukiskan Baal sebagai pria muda bermahkota calathos (mirip bunga bangkai). Ia digambarkan dalam posisi berdiri dengan kalung cahaya. Ia memakai jubah rangkap luar bergambar Dewa Helios, Seline, Athena, Hermes, Zeus, Hera, dan Genneios. Tangan kanannya membawa cambuk, sedang tangan kirinya menggenggam beberapa petir dan batang gandum. Dua banteng kekar berdiri di kiri-kanannya.

Sejak para Kaisar Roma membangun kompleks candi, Dewa Baal alias Dewa Jupiter kian populer dan berada di peringkat teratas para dewa. Jupiter adalah bagian dari tiga kekuatan dewa, Jupiter-Mercury-Venus. Dengan asumsi itulah, seorang arkeolog asal Jerman akhirnya menemukan Candi Mercury tahun 1938 di Bukit Syeikh Abdalla, masih di kawasan Lembah Bekaa.

Abad ke-3, orang-orang Roma dan Yunani meresmikan kawasan kompleks candi ini menjadi "Kota Dewa Matahari" (Baalbek atau Heliopolis). Pertanyaannya, di manakah puing atau situs bangunan ampheteatrum, gedung parlemen, gedung pengadilan, dan penjara yang umumnya dibangun Kekaisaran Roma ketika membangun kota besar seperti Baalbek? Masih teka-teki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar